albumbaru.com — Dirilis tahun 1973, The Dark Side of the Moon (1973) dari Pink Floyd bukan cuma album klasik—ini karya yang masih relevan di 2025. Dari visual ikonik prisma warna sampai suara detak jam yang bikin merinding, album ini tetap hidup di playlist banyak orang, termasuk generasi yang bahkan belum lahir saat albumnya keluar. Tapi, kenapa sih album ini masih dianggap keren?
Satu Album, Banyak Layer
Pink Floyd bukan band biasa, dan The Dark Side of the Moon bukan album biasa juga. Ini bukan kumpulan lagu random, tapi satu kesatuan cerita audio yang ngebahas topik berat: waktu, kematian, keserakahan, stres, dan kegilaan. Kalau lo pernah overthinking jam 2 pagi, album ini ngerti lo banget
Lagu kayak “Time” ngingetin kita kalau hidup terus jalan, bahkan saat kita lagi bengong. “Money” ngebahas kapitalisme dengan beat yang catchy dan suara mesin kasir. Sementara “Brain Damage” dan “Eclipse” nutup album dengan pesan yang mind-blowing: semua orang punya sisi gelap, dan kita semua bagian dari satu lingkaran yang sama.
Sound Design yang Gila Detailnya
Lo nggak harus audiophile buat ngargain sound design album ini. Tapi kalau pakai headphone, siap-siap diajak jalan-jalan audio. Ada suara jam berdentang, helaan napas, efek stereo yang muter kiri-kanan—semuanya dirancang biar lo tenggelam dalam suasana. Teknologi rekamannya canggih banget buat ukuran tahun 70-an, dan tetap terasa fresh sampai sekarang.
Legacy yang Nggak Pernah Pudar
The Dark Side of the Moon pernah nongkrong di Billboard 200 selama lebih dari 900 minggu—itu lebih dari 17 tahun. Gila, kan? Albumnya juga sering masuk daftar “album terbaik sepanjang masa” versi media musik global. Bahkan banyak musisi dan produser zaman sekarang yang ngaku terinspirasi dari album ini, dari hip hop sampai EDM.
Di TikTok, lagu-lagu Pink Floyd kadang viral lagi berkat sound yang dreamy dan lirik yang bisa jadi caption. Belum lagi cover art-nya yang jadi bahan meme, kaos, bahkan wallpaper HP.
Worth It Buat Didengerin Ulang
Buat millennial yang dulu pernah dengerin album ini di CD atau kaset, coba puter lagi sekarang—rasanya beda. Buat Gen Z yang baru kenal, ini bukan sekadar “musik bapak-bapak.” Ini pengalaman audio yang emosional dan bikin mikir, tapi tetap bisa dinikmati sambil rebahan.
Jadi, kalau lo lagi cari album yang nggak cuma enak didengerin tapi juga punya makna, The Dark Side of the Moon adalah jawabannya. Kadang, sisi gelap justru bikin kita lebih ngerti diri sendiri. (ymn/Berbagai Sumber/albumbaru.com)