AlbumBaru.Com — Panbers adalah legenda musik Indonesia. Terbentuk pada tahun 1969 di Medan, Sumatera Utara, dan terdiri dari empat bersaudara: Benny Panjaitan, Doan Panjaitan, Hans Panjaitan, dan Asido Panjaitan.
Sejumlah album telah mereka rilis, di antaranya Panbers (1970), Pop Melayu Panbers (1971), Dendang Melayu Panbers (1972), Panbers Vol.4 (1974), Kisah Cintaku (1975), hingga Panbers in The Mood (1977).
Panber juga memiliki banyak hits seperti “Terlambat Sudah”, “Tak Kusangka”, “Gereja Tua”, “Haai”, “Cinta dan Permata”, “Jakarta City Sound”, “Kami Cinta Perdamaian”, “Indonesia My Lovely Country”, dan “Akhir Cinta”.
Berikut ini adalah 5 fakta tentang Panbers yang menarik untuk disimak:
Table of Contents
Awalnya adalah musik pop
Panbers terdiri dari empat bersaudara: Benny Panjaitan, Doan Panjaitan, Hans Panjaitan, dan Asido Panjaitan. Grup musik ini terbentuk pada 1969 di Medan, Sumatera Utara, dan awalnya bermain musik dengan genre pop.
Mengubah genre musik
Awalnya terkenal dengan musik pop, Panbers kemudian mengalami perubahan genre musik. Pada pertengahan 1970-an, mereka beralih ke aliran musik rock. Perubahan ini terlihat dalam album mereka yang berjudul Kisah Cintaku (1975).
Lagu “Hanya Semusim”
Lagu Panbers yang menjadi hits adalah “Hanya Semusim”. Dirilis pada 1976 dan menjadi salah satu lagu ikonik dari grup musik ini. Panbers berhasil menyampaikan pesan tentang betapa cepatnya waktu berlalu dan pentingnya menghargai setiap momen dalam hidup.
Berkarier di luar negeri
Panbers tidak hanya sukses di Indonesia, tetapi mereka juga merambah kancah musik internasional. Pada tahun 1977, mereka merilis album berbahasa Inggris yang berjudul “Panbers in the Mood”. Album ini direkam di Amerika Serikat.
Meninggalkan legacy musik
Meskipun Panbers sudah tidak aktif secara resmi sejak tahun 1987, pengaruh musik mereka tetap abadi. Lagu-lagu mereka masih sering diputar di radio dan menjadi favorit penggemar musik Indonesia dari berbagai generasi. (ymn/Berbagai Sumber/Foto: via Official Website Panbers)
