wahai kau
yang kerap tersenyum manis di benakku
berhentilah agarku sanggup tidur
kali ini
wahai kau
yang telah getarkan hati saat pagi
bersama turunnya butir embun yang perlahan
wahai kau
yang lahir dan resah saat kita berdua
terpisah di tempat yang jauh tuk merindu
*ikut denganku serta
melintasi alam nyata
yang tersimpan dalam buaian di jiwa
seakan kita benar
tak peduli akan salah
oh karena hati dan rasa bicara
wahai kau
yang selama ini jadi buaianku
kemarilah saat senja bertemu
malam gelap
wahai kau
yang kerap menangis di pelukku
tersedulah karenaku duduk di sampingmu
senantiasa bercumbu di kala
hujan dan gemilang selimuti kita
back to *